Senin, 26 Mei 2014

Oyasuminasai (Part 9)



udara panas mulai memenuhi ruangan ini, cahaya matahari sangat menyengan dan bersinar, menyeruak masuk kedalam ruang tidur ku, memaksa ku untuk memulai hari ini lebih awal. hari ini aku sudah kembali dari liburan ku di Hawaii bersama Cindy. sejak saat itu dia terus mengirim ku sms, seperti pagi ini. “Selamat Pagi Chiba :)” dan aku hanya bisa membalas “Selamat Pagi Cindy”

aku tidak tau harus bagaimana, semenjak ia menyatakan perasaan nya kepada ku, aku tidak tau harus berbuat bagaimana, antara menerima dan menolak nya, pilihan Cuma dua namun aku memikirkan apayang terjadi aku memilih salah satu di antara nya. hm bunyi bel, siapa yah pagi-pagi udah ada tamu “iyah sebentar!” teriak ku dari dalam ruangan.

dan orang itu terus membunyikan bel, uuh aku berisik banget sih, masa gabisa sabar sebentar, setelah mengenakan pakaian aku langsung menghampiri pintu. “aduuh gak bisa sabaran am.. aa Ve!” aku di buat kaget oleh kedatangan mendadak oleh Ve “am apa hayo? Apa kabar Chiba ? aku kangen sama kamu hehe” tanpa tanda Ve langsung memeluk ku. “aku kangen wangi tubuh kamu” “uh kau ini, kenapa tidak memberi tau ku kalau kau mau pulang, aku kan bisa menjemput mu di bandara, baru atau udah dari tadi?” jawab ku sembari mencubit kedua pipi nya “eh lephaskhan dhu lhu inhi” “ahahaha iyah iyah” dan aku melepaskan cubitan di pipi nya “aduh kamu jahat ah, masa baru ketemu langsung di cubit, uh jahat” dengan ekspresi nya yang ngambek Ve langusung masuk ke kamar ku.

setelah kusiapkan teh akhir nya dia bicara juga. “aku baru tiba tadi jam 6an pagi, jadi aku langsung saja ke kamar mu, oia aku bawa oleh oleh dari Indonesia, tadaa tadaa ~ ini strap, light stick, photo pack dan poster JKT48 bagus kan?” ia mengeluarkan semua barang yang ia bawa di koper nya. ho oleh karena itu dia bawa koper, padahal berangkat menuju Indonesia ia hanya membawa tas ransel dan pulang ke jepang membawa tas ransel dan koper uuh dasar perempuan “wah terima kasih ya sayang.” aku pun menghampiri nya dan menciup pipi nya. “aah Ichiba berani nya kau menciup pipi ku” dia menunjukan ekspresi yang menurut ku lucu “haha bisa saja kau menunjukan ekspresi lucu itu, sekarang kita mau kemana?” tanya ku padanya. “hmm kemana aja sih asal sama kamu, eh tunggu tunggu kita ke makam Kak Atsuko yuk, aku kangen sama kakak” dengan senyuman yang lugu namun penuh semangat itulah yang ku rindukan dari nya. “baiklah, ayo kita siap-siap” ajak ku pada Ve “mulai hari ini aku tinggal di sini yah, kasur mu kan juga luas oke ? sekalian ngirit bayar sewa, kita bisa setengah-setegahkan ?” tawaran Ve tersebut membuat ku kaget dan merinding “eh terserah kau saja deh” dan aku pun mulai membuka baju ku “aah kau dasar mesuuum! Masa buka baju di sini ah Chiba Mesuum!” teriak nya sembari melempar bantal dan tepat mengenai wajah ku “aw kan kau yang bilang mau tinggal disini, yah anggap saja kita sudah jadi sepasang suami istri lah, hahha” jawab ku dngan nada menggoda “uuh iyah iyah, ayo siap-siap nanti keburu siang.” perintah Ve dengan lembut

setelah kita berdua siap-siap kami pun berangkat, dan menuju stasiun untuk menuju pemakaman kak Atsuko di daerah Ichikawa, Chiba. entah kenapa aku selalu senang jika mengenakan pakaian warna hitam pekat, aku merasa nyaman mengenakan pakaian ini, namun di karenakan terik matahari di musim panas, perasaan nyaman tersebut terbang hilang kemana, dan dalam beberapa menit kemudian kita sampai di Ichikawa, Chiba

dan di tengah perjalanan perjalanan ke pemakaman kami sempat berbincang, dia bertanya selama dia pergi aku kemana saja, aku bilang saja jalan-jalan bersama Cindy dan dia kaget, bukan karena cemburu aku berjalan bersama Cindy namun dia kaget karena bisa berjalan bersama bangsawan itu berdua saja. uh pikiran polos dan lugu plus aneh itu yang aku sukai dari dia.



kami pun sampai di pemakaman. Ve menghampiri Batu Nisan kak Atsuko “kak apa kabar ? kau baik-baik sajakan di surga sana, oia aku membawa buku-buku kesukaan kaka yang waktu.. uuh.. waktu itu kaka inget.. uuh.. inget beli di Indonesia, aku.. aku.. aku baik-baik saja di sini bersama Ichiba, dia menjaga.. menyayangi ku sepenuh hati nya.. uuh boleh kan aku bersama nya untuk selamanya?” sembari menangis ia terus mengutarakan kata-kata yang ia ingin sampai kan untuk Kak Atsuko yang kini sudah tiada, sudah bertahun-tahun mereka bersama dan lalu terpisah, aku tau betapa sakit nya persaan itu. “kak, kak Atsuko, aku akan menepati janji kita, aku akan menjaga Ve, aku akan menemani Ve, aku akan mencintai Ve, aku akan menyayangi Ve lebih dari siapapun, Ya tidak ada siapapun selain Ve, aku akan melakukan dengan sepenuh hati, apapun itu akan ku lakukan untuk bersama nya. Jadi restui kami ya kak?” sembari ku elus rambut Ve.
aku tidak akan membuat Ve bersedih. Aku berjanji kak. ku tingkat kan tekad ku untuk Ve.
“yuk sudah mau sore, ayo kita pulang” ajak ku sembari membangunkan Ve “sampai jumpa lagi kak” ucap Ve dan mulai meninggalkan “ya sampai jumpa kak Atsuko dan kami..” kata-kata ku terpotong oleh suara lembut seseorang “terima kasih Ichiba telah menjaga adik kecil ku Ve, jangan tinggalkan dia yah, aku merestui kalian berdua” suara ini iyah suara kak Atsuko! “iyah kak terima kasih” jawab ku dengan lembut “heeei Ichiba ayo pulang aku lapar nih!” teriak nya sembari tersenyum dan melambaikan tangan “iyaah tunggu aku, sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa kak Atsuko” dan aku pun menyusul Ve, sekali lagi aku mengatakan kau kakak Terbaik yang pernah ku kenal Kak Atsuko.


Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar