Jumat, 02 Mei 2014

Cintaku Sahabatku

Malam ini aku hanya berbaring seperti biasa di tempat tidurku. Tidak seperti kebanyakan orang yang menghabiskan waktu satnite bersama kekasih tercinta. Ya! 16thn berlalu, sejak dilahirkan sampai saat ini aku tidak memiliki pacar, padahal muka ku juga gak jelek-jelek amat.



Benar-benar seperti mimpi. Mimpi di dunia nyata...



Cukup lama aku menggerutu dlm pikiranku tentang kejombloan selama ini, ponselku tiba-tiba berdering. Ku lihat ternyata viny yang sedang meneleponku.

"haaiii~ jelekk~ besok kamu ada acara?" ledek viny setelah aku mengangkat ponselku.

"waalaikumsalam wr.wb." ledek aku balik karena mungkin dia lupa gk ngucapin salam

"yeee~ ngeledek ya? Maaf deh gak ngucapin assalamualaikum dulu.. Hehe"

"iya gapapa" balasku singkat

"besok aku mau ke toko buku, kamu mau gak anterin aku? Papa ku gak bisa nganter soalnya. Sekalian jalan-jalan" ajak viny bersemangat

"mau banggeeettt!" ucapku dalam hati

"gimana? Kok bengong?" ucap viny mengagetkan lamunanku

"eh, iya vin boleh. Asal kamu bayarin aku makan hahaha"

"iya gampaaang kalo itu! Yaudah besok jm 8 aku tunggu di rumahku ya. Tapi besok naik angkutan umum aja ya? Biar greget, kayak adventure-adventure gitu hehe"

"siap! Laksanakan!" jawabku singkat padat meyakinkan

"aku tunggu loh! Awas gak dateng.." balas viny

"iya viny cantik! Selow dikit napa"

"sampai besok ya! Assalamualaikum wr.wb hehe" tutup viny

"waalaikumsalam wr.wb"



viny memang sudah dekat denganku sejak 2thn lalu, pertama kali aku mengenalnya saat aku dan viny berada dalam satu kelas di kelas 8 SMP. Dan saat ini kita juga teman satu kelas di SMA. Sebenarnya aku sudah suka pada viny waktu pertama kali melihatnya, jauh sebelum kita saling mengenal. saat-saat dimana dia diberi hukuman sama seperti ku karena kita terlambat waktu hari pertama mos SMP dulu.

Sayangnya sampai saat ini kita hanya berstatus best friend. Padahal sudah 2thn aku memberinya beribu kode, tapi apadaya dia sama sekali tidak peka. Tapi memang salahku.. Aku tidak berani mengungkapkan perasaan ini..

Tapi ya sudahlah. Mungkin suatu saat nanti aku akan berani mengungkapkan perasaanku ini, walaupun masih entah kapan dimana dan bagaimana



**



langit pagi ini begitu cerah. Tidak ada awan yg menutup birunya langit, hingga langit terlihat begitu indah seindah hati ini.

aku pun bergegas ke rumah viny dengan pakaian yang rapi seperti yang sudah kita janjikan. Sesaat sebelum sampai di depan gerbang rumah viny, Terlihat Viny sudah menungguku di depan pintu rumahnya.

"pagi! Mau kemana nih? Rapi banget" ujar viny mengomentari penampilanku

"lha kamu sendiri? Cantik banget mau kemana?" balasku refleks karena viny terlihat sangat cantik hari ini

"hehehe.. yuk!" ajak viny sambil menarik tanganku untuk segera berangkat



"chiyeh~ yang jalan sama cowo cakep" gurauku saat ditengah perjalanan sambil menyenggol bahu viny

"apaan~ PD bener sih? Cakep? Sok cakep iya.. wkkwk" balas viny menanggapi gurauanku sambil membalas senggolanku ke bahuku.

aku pun hanya tertawa mendengar ucapan viny itu.

Sepanjang perjalanan menuju ke busway kami saling berbalas gurau dan saling senggol bahu satu sama lain. Entahlah orang-orang yang melihat mau komentar apa tentang tingkah laku kami berdua.



"wah, udah lama aku gak jalan-jalan kayak gini, udah lama juga aku gak naik busway." Ucap viny setelah sampai di tempat busway

"nda urus vin, makan ban busway sana!" gurauku dalam bahasa jawa menjaili viny (gak peduli vin, makan aja ban busway!) aku memang pindahan dari Jatim, orang asli Malang

"huh resek! Dasar!" ucap viny sambil memanyunkan mulutnya

"jelek ah! Udah, jangan ngambek. Tuh busnya udah dateng" ucapku sambil meraih tangan viny menuju ke dalam bus



di dalam busway yang tidak terlalu ramai kita duduk bersebelahan. Sesaat aku menoleh melihat wajah viny dan dibalas senyuman olehnya.

"manis bangett!" ucapku dalam hati sambil membalas senyum dari viny.

bosan menunggu aku mengeluarkan androidku dan mengecek timeline twitterku.

"twitter muluu!" komentar viny sambil mendorong bahuku dengan bahunya

"sotoyy!" tepisku sambil masih menghadap ponselku

"nah kan bener! Kamu lagi main twitter."

"emangnya gak boleh?" balasku sambil masih sibuk dengan ponselku

"lagi ngetweet apa?" ucap viny sambil kepo ke ponselku

"rahasia"

"yah malah dicuekin" ucap viny kesal

"eh, itu member JKT48 bukan?" tunjuk viny ke luar jendela busway

"mana? Mana?"

"itu loh! Yang kena troll sama cewek gara-gara main hp mulu! Hahaha" ledek viny

"haduh, iyadeh iyadeh. Maafin vin maafin"

"selow aja selow kalo sama viny hehe.. Eh udah hampir sampe tuh"

"ndaa uruuuss" gurauku sambil menyaku ponselku

"awas aja kalo ikut turun"

"iyadeh iyaa"



kami pun berjalan ke luar busway dan berjalan menuju gramed yang jaraknya tidak terlalu jauh. Sebenarnya aku juga cukup suka membaca buku, buku komik maksudnya hehe. Sesampainya di gramedia viny mulai melihat-lihat buku-buku yang tertata rapi di rak-rak buku.

"mau cari buku apa?" tanyaku ingin tau

"romance novel, hehe. Kamu gak beli buku juga?"

"buku apa? Komik naruto?"

"itu aja tuh. 1001 Cara mengatasi kejombloan. Kayaknya cocok deh sama kamu haha" ledek viny sambil menunjuk buku yang ia maksud

"mainstream. Gak asik dan gak menarik" balasku ketika melihat keterangan di sampul belakangnya

"mending ini nih!" ucapku lagi sambil menunjuk ponselku

"yaelah kumat deh. Dasar abang-abang jomblo!" ledek viny



Berurusan dengan buku-buku akhirnya selesai sudah. Setelah selesai di kasir, viny menoleh kearahku sambil mengeluarkan senyum khasnya. "kamu laper? Makan yuk! Laper nih"

"ayo aja kalo aku.. Kan dibayarin hehe"

"iya iya beres, kita makan di I depan ya? Disana ada makanan kesukaan aku, enak banget, kamu harus coba deh. Beneran!" ajak viny sambil menarik tangan kananku dengan langkah kaki yang agak cepat



sambil menunggu pesanan datang, pandangan mataku tidak bisa lepas dari wajah viny yang duduk di depanku.

"kenapa kamu senyam-senyum gitu?" tanya viny mengagetkan lamunanku

"eh, emang gak boleh? Gini salah, gitu salah.. Huft"

"hehe maafin deh maafin. Tumben kamu gak mainin hp? Biasanya kalo ada wifi langsung tancap aja internetan gitu" tanya viny kepo

"tuhkan salah lagi.. Tuh makanannya udah dateng tuh"



viny memesankan makanan yang sama dengannya untukku. Entah apa yang kumakan, yang paling penting adalah bersama siapa aku makan. Saat makan tatapanku benar-benar gak bisa lepas dari viny. Kapan perasaan ini tersampaikan? Jika kamu terus menganggap semua omongan dan tingkah laku ku adalah candaan untukmu.

Aku mulai berpikir untuk memberikan pernyataan perasaanku untuknya, tak akan ku tutupi ku katakan sejujurnya



"habis makan kita ke taman kelinci yuk. Tempatnya kayak padang rumput gitu, deket kok dari sini" ajakku memberanikan diri

"boleh, mau ngapain ke sana?"

"I want to talk something to you" deg! Jantungku berasa mau pecah saat ini. Kenapa aku mesti ngomong beginian

"oke oke.. Kayaknya penting nih. Wah hastag kodeee~ haha" ucap viny tertawa, yang membuatku semakin nervous

"ini gue nanti ngomongnya gimana?" ucapku kebingungan dalam hati

"alah hajar!" ucapku keceplosan

"apanya yang dihajar? Wkwk udah jangan nglamun aja haha" gurau viny sambil melemparku tissue yang sudah diremat olehnya

"cabut ke taman kelinci yuk vin!" ajakku nekat



**



"yah mendung" ucapku setelah sampai di padang rumput yang cukup luas dan dihiasi oleh 6 sampai 7 pohon besar yang sangat rindang



"tadi mau ngomong kan? Ngomong apa? Mau ngutang ya?"

"nggaak, enak aja. Udah lupa aku tadi mau ngomong apa" ucapku deg-degan sambil bersandar di bawah pohon besar nan rindang

"yah kamu sih.. Eh itu ada kelinci!!" teriak viny

"namanya juga taman kelinci neng"

"aku nitip tasku ya, awas di dalemnya ada buku baru" ucap viny sambil berlari mengejar kelinci-kelinci itu

"yah, kesit banget! Woy bantuin dong nangkep kelincinya! Jangan duduk mulu" ucap viny kepadaku sambil kepayahan

"hahaha" aku tertawa geli melihat viny



tiba-tiba hujan pun turun, sangat deras tetes air hujan yang mengguyur tanah. Para kelinci dengan gesitnya lari ke lubang kelinci. Viny juga, ia lari ke pohon besar yang berada paling dekat dengannya. Letak pohon itu jaraknya tidak terlalu dekat juga tidak terlalu jauh dari pohon tempat ku berteduh.

Aku melihat viny agak menikmati hujan ini, walaupun agak deras.

melihat viny seperti itu entah kenapa secara refleks aku memanggilnya.

"VIINNYYYYY!!!!" teriaku keras bersamaan dengan derasnya guyuran hujan

"APAAAA?!!" teriak viny yang terlihat berusaha mendengarkan suaraku yang samar-samar karena tersapu derasnya hujan

"AKUU DARI DULU SEBENARNYA UDAH SUKA SAMA KAMUU!!" teriakku dengan segenap keberanianku

"APAAA?!!! GAAK DENGEERR!!"

"UDAH INTINYAAA I LOVEEE YOUUU~~"

"SAMAAA!! AKU JUGAA!!"

"JUGA APAAA?!!" entah kenapa aku menanyakan hal ini.



Hujan deras tiba-tiba berganti menjadi hujan rintik-rintik. Viny pun berlari ke pohon tempat aku berdiri

"kamu tadi ngomong apa?" ucap viny dengan memasang muka serius

"emmmm.... I love you vin.. will you be my queen in my heart forever? Ratu Vienny Fitrilya?" balasku dengan sedikit merunduk malu

"Yes, I will. I love you too" jawab viny dengan senyumannya yang seakan meruntuhkan duniaku

aku terduduk seakan tidak bisa berdiri, kaki ku lemas.



aku sedikit pun tidak menyangka hal dimana aku menyatakan perasaan ini kepada viny terjadi hari ini. Apalagi jawaban "iya" dari viny, aku sama sekali tidak menyangka. Benar-benar seperti mimpi. Mimpi di dunia nyata

-END-

0 komentar:

Posting Komentar