Seminggu setelah meninggal nya Kak Atsuko, kini Ve sudah hampir menemukan Semangat Hidup nya, ia sudah mulai mengikuti pelajaran di kampus, dan aku tentu saja terkadang masih sulit dalam kendala bahasa, masih meminta bantuan Cindy, entah kenapa dia mengikuti mata pelajaran sastra Jepang, padahal dia sudah sangat fasih bahasa jepang uuh aku iri akan bakat dia.
“hey Chiba musim panas besok mau ikut liburan bersama ku?” kaget Cindy yang berada di belakang ku. “ah musim panas, seperti nya aku ada janji sama Ve” ucapan ku seperti nya membuat dia murung “uuh jadi kau tidak bisa ?” tanya Cindy dengan nada kecewa “nanti aku tanya Ve dulu yah, aku mau mencari dia dulu.” jawab ku sembari beranjak dari bangku “kenapa kau tidak melirik ku Ichiba” berbicara pelan dengan wajah mulai memerah “eh kau bicara apa ?” tanya ku pada nya Cindy “ah tidak tidak, sana cari Ve” Cindy pun memalingkan wajah nya
“hm baiklah kalau begitu” akupun pergi meninggalkan Cindy
hmm Ve dimana kau, sudah hampir masuk tetap saja terus menghilang benar-benar seperti kak Atsuko ah iyah coba cari di Atap deh. akupun berlari menuju atap, dan begitu membuka pintu, ternyata dia tidak ada, begitu aku beranjak pergi. “hei Ichiba kau mencari ku? ucap Ve dari sebelah pintu “ah di sana kau rupanya” menghampiri dan duduk di sebelah nya. “Di sini nyaman yah, bisa membuat semua orang tertidur, seperti kau” dia pun bersandar di bahu ku “Ve aku..” aku pun mulai memegang kedua bahu Ve dan kami pun saling berhadapan. “ada apa?” senyuman polos pun di keluarkan oleh nya. uuh kenapa kau selalu mengeluarkan senyuman mu ini, siapapun pasti tidak akan ada yang tahan kalau melihat senyuman mu itu Ve. “Aku.. aku mencintai mu, aku akan menjaga mu, aku akan menjadi yang terbaik untuk mu, aku akan melakukan apapun untuk mu, aku a..” kata-kata ku terpotong saat Ve menyentuh bibir ku dengan telunjuk nya yang kecil “Cukup Chiba kamu hanya cukup berada di samping ku selamanya, itu sudah lebih dari cukup dan aku juga mencintai mu” dengan lembut Ve memeluk diri ku.
dan mulai saat itu sehari sebelum musim panas mulai muncul yang akan memancarkan sinar matahari yang lebih dari biasa nya, di Atap itu, kami berdua pun menjadi sepasang bunga sakura yang sedang bermekaran.
Jam istirahat usai sudah, kamipun memutuskan untuk kembali kedalam kelas, dan Ve ingin hubungan kita ini di rahasiakan oleh orang lain. Dan aku berjanji untuk itu, namun tetapi saat ku mengajak dia untuk liburan Musim Panas bersama, ia tidak bisa, di karenakan harus ikut bersama orang tua nya untuk liburan Musim Panas.
“jadi kamu memang gabisa pergi bersama ku Ve?” tanya ku dengan nada lirih “iyah maaf yah Chiba , ini memang sudah tradisi di keluarga ku, setiap Musim Panas kita harus berkumpul, lagipula ini kan Musim Panas kami setelah di tinggal pergi oleh kak Atsuko” iya menjawab dan makin lama nada yang ia gunakan makin rendah “oke baiklah, tenang saja Kak Atsuko pasti hidup tenang di atas sana” aku pun menjawab sembari mengelus rambut Ve.
Ini hari pertama ku menjalani Musim Panas di luar Indonesia, tetapi di Indonesia itu selalu terjadi musim panas, dan matahari menyengat lebih parah dari hari-hari sebelum nya, menyeruak dan menembus melalui jendela-jendela apartemen ku. Handphone ku mulai berdering. “halo ini siapa yah?” jawab ku. “hai ini Cindy, bagaimana tawaran ku untuk berlibur Musim Panas bersama ?” entah kenapa suara nya terdengar lebih imut jika lewat Handphone.
“Untuk berapa lama sih? Ve memutuskan untuk berlibur bersama keluarga, aku jadi gada jadwal nih”
“seminggu bagaimana? Kita menginap di villa milik ku.” jawab Cindy “dasar Bangsawan, selalu memiliki barang barang yang mewah dan eksklusif~” jawab ku dengan nada menggoda “apa katamu!? Kau mau ikut atau tidak?” jawab cindy dengan sedikit kesal “iyah iyah aku ikut, aku akan siap-siap dulu” ku beranjak menyiapkan pakaian “ah tidak usah, aku sudah menyiapkan semuanya, sekarang kau tinggal keluar, aku sudah menyiapkan mobil untuk mu” jawab Cindy dengan nada sedikit angkuh. “uh baiklah aku mandi dulu.”
setelah mandi, aku di antar nya menuju kediapan nona Cindy Gulla, dan ternyata rumah mereka besar sekali, dan terdapat pemandangan yang mengesankan, sayang nya aku lupa membawa kamera ku.
namun alangkah kaget nya saat Cindy berkata kita akan berangkat ke hawaii selama seminggu untuk berlibur Musim Panas, setalah itu ia menyeret ku menuju jet pribadi milik Gulla Corporation, dan entah saat aku meminum apa yang di sediakan oleh Cindy, itu membuat ku pusing dan aku pun tertidur.
“uuh cahaya matahari selalu sama di setiap tempat!” matahari selalu memaksa mata ini untuk bangkit “ah iyah aku ada dimana! Hey Cindy jangan main-main yah!” tanya ku dengan sedikit nada tinggi “tenang kau baik-baik saja kok, kita sudah sampai di hawaii, di mana tempat kita berdua menginap selama seminggu” dan Cindy pun membuka horden kamar
dan dengan seketika pemandangan fajar ungu yang selama ini selalu ingin kulihat, itu telah terwujud sekarang, ku harap kau ada di sini Ve, agar kita bisa melihat pemandangan Fajar Ungu yang ku ceritakan pada mu. “hei hei Cindy cepat pinjamkan aku kamera” dengan nada menyuruh “baik baik, ini silahkan di gunakan” Cindy membelirkan kameranya.
Begitu pulang dari sini aku akan mencetak foto ini dan akan kuberikan kepada Ve.
Bersambung
0 komentar:
Posting Komentar