Senin, 26 Mei 2014

Oyasuminasai (Part 8)



“Hei Ichiba ayo bangun, udah pagi nih.” dengan mudah nya Cindy menyiram air ke tubuh ku “aah apaan sih, gara-gara kamu ngasih obat tidur gajelas, kepala ku masih pusing nih.” dan aku pun mulai beranjak bangun dari kasur “besok kita kan mau pulang, aku mau nunjukin kamu sesuatu” wajah Cindy pun mulai memerah. “sudah ayo siap-siap” perintah Cindy dengan lembut

hari ini, hari kelima kami berdua di hawaii, Villa ini sangat luas untuk ukuran kami berdua, banyak barang-barang mewah dan klasik, kata Cindy sih dia beli barang-barang ini di pelelangan dengan harga yang cukup mahal dan butuh perlawanan dari kolektor lain, oleh karena itu aku tidak berani menyentuh nya, Hawaii itu indah namun menurut ku tidak lebih indah dari Jepang. dan sekarang Ve sedang di Indonesia bersama keluarga nya, dan kata Ve sih saudara-saudara nya cukup kaget di karenakan meninggal nya kak Atsuko.

“hooi ~ Ichiba cepat jalan nya!” perintah Cindy yang berada di atas bukit “iyah iyah sabar ~” jawab ku sembari jelan santai


“di sini tempat favorite ku, saat matahari mulai tenggelam itu akan terjadi pemandangan fajar ungu seperti hari pertama kamu ke sini” kata Cindy dengan wajah yang sudah merah hampir seperti tomat “iyah iyah, baguskan, aku selalu ingin menunjukan pemandangan ini ke Ve” bicara ku sembarai duduk di sebelah nya “kau sudah pacaran yah sama Ve?” tanya nya dengan nada ancaman sembari duduk di sebelah ku.

aduh gimana yah, Ve bilang jangan di kasih tau orang tapi kan.. ah ya sudahlah “belum kok, aku hanya di beri amanat sama Kak Atsuko untuk menjaga nya” jawab ku kepada Cindy “Kak Atsuko ? kau pernah bertemu dengan nya?”

tanya Cindy dengan nada penasaran “iyah sewaktu aku nonton Teather AKB48, aku bertemu dengan nya”

“ooh” singkat padat namun terdengar lirih jawab Cindy “itu berarti aku masih punya harapan dong” lanjut cindy dengan wajah memerah “eh apa maksud mu?” tanya ku kaget “aku.. aku suka padamu, sejak bertemu dengan mu, entah kenapa aku memiliki rasa suka padamu, setiap bersama mu jantung ku berdetak lebih cepat, aku sudah tidak bisa menahan perasaan ini lagi, aku mencintai mu!” kata itu terucap dan sembari ia mendorong ku, ini posisi nya tepat di atas tubuh ku.

“aku..” hanya itu kata yang bisa aku ucapkan, aku tidak tahu bahwa Cindy bisa mencintai ku, aku tidak mungkin bisa menyambut dengan sempurna perasaan tulus dari Cindy, itu terlihat dari mata nya yang sangat serius saat menatap ku, aku tidak mungkin menghianati Ve, aku sangat mencintai Ve, tidak ada yang bisa menggantikan dia, namun aku tidak bisa membuat Cindy terlihat sedih dan menangis, itu akan melanggar janji Ve kepada Cindy untuk membuat nya tidak menangis lagi

“aku.. tolong berikan aku waktu.” kata ku dan mengelus rambut Cindy dan mulai beranjak pergi. sesaat sebelum aku pergi

“itu yang kau ucapkan..” Cindy mulai menangis “apa?”

“itu yang kau ucapkan! Aku mencintai mu Ichiba Aku mencintai mu lebih dari siapapun, aku akan bersama mu! Aku tidak akan pernah menghianati mu! Aku akan terus mendampingi mu, apapun yang terjadi! Kita kan terus bersama sampai kita mati nanti!!” Cindy berteriak sembari menangis dengan kuat.

teriakan itu membuat ku tertekan, aku tidak tau harus bagaimana lagi, dia mencintai ku dengan tulus, namun aku sudah sangat mencintai Ve lebih dari apapun.

“maafkan aku Cindy maafkan aku, berikan aku waktu untuk menjawab ini nanti, kamu bisa terus bersama ku kok” ku peluk Cindy dengan lembut agar ia dapat lebih tenang dari sekarang. “uuh uuh..” Cindy mulai lebih tenang dari sebelum nya. “benarkah ? aku akan terus menunggu mu” tangisan nya pun berhenti, dan mata nya kembali serius.

dan akhir nya kami pun kembali ke dalam Villa, entah kenapa kini sifat Tsundere Cindy bangkit sepertinya, dia kini tidak lagi malu untuk mendekati lagi di villa ini, dia selalu mengambil kan barang-barang dan makanan, padahal aku tidak begitu membutuhkan nya. tapi aku tidak bisa melihat Cindy terus seperti ini, aku tidak bisa membiarkan Cindy tersiksa di karenakan jawaban yang seharus nya ia ketahi.

Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar