“Ratu Vienny Fitriliya,panggil aja viny”
“iya,aku ryan,panggil aja pepep” jawabku dengan gugup karena bisa berkenal dengan gadis seindah ini.
“pepep? Apa itu?” tanyanya heran
“nggak tau juga kenapa kok dipanggil pepep?”
Awal aku bertemu dengannya adalah saat di bangku SMA dulu.Ya,SMA selalu menjadi awal bibit cinta dan kasih sayang para pemuda pemudi labil kala itu.Sebenarnya aku memang anak yang sedikit tertutup jika soal pergaulan.Tapi semuanya berubah saat aku mulai mengenalnya.Ratu Vienny Fitriliya,ya dialah yang sudah membantuku memahami apa sebenarnya dan makna yang indah dari cinta.Menututku,dia adalah sosok yang bebeda dengan gadis gadis lain.Ya, dia berbeda,dia adalah gadis yang baik hati.Dan aku yakin dia adalah “incaran” anak anak di sekolah ini.
Viny adalah sosok gadis yang baik,penyabar,tidak terburu buru,dan selalu saja bisa mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang ia hadapi.Kebaikan Viny mungkin sangat tidak bisa kujelaskan dengan kata kata indah layaknya puisi.Jika selama ini kau melihat viny dari luarnya yang indah,percayalah,kau harus melihatnya lebih dekat untuk mengerti soal “kebaikan” .Tidak sepertiku yang terkesan “grusa grusu” dalam memecahkan masalah,apa lagi soal pelajaran,Viny adalah anak yang bisa dibilang “cerdas” soal pelajaran,sedangkan aku hanya seorang lelaki terus berada dalam kesulitan jika soal pelajaran.
Hari itu ternyata viny masih belum dijemput juga dan langit pun semakin mendung.Viny menunggu jemputannya di depan gerbang sekolah.Aku yang baru saja selesai latian futsal menghampirinya untuk mengajaknya pulang.
“belum dijemput vin?” tanyaku
“iya,mendung lagi” jawabnya
“bareng aku aja yuk?,mau ujan lho” ajakanku terungkapkan
“beneran nih nggakpapa?” viny mencoba meyakinkan
“iya nggakpapa,rumahku kan sejalan sama rumahmu” aku meyakinkannya
“yaudah deh,makasih ya pep~”
Ungkapan terimakasihnya itu sangat tulus dan akan kuingat selamnya.
Hujan pun datang dan kami harus terpaksa berteduh di depan minimarket yang sudah tutup waktu itu.Kulihat Viny tak kuat dengan dinginnya suhu hujan di sore menjelang malam itu.Akhirnya kulepas jaketku dan kupinjamkan pada viny untuk penghangat sementara sore itu.Dan ketika hujan sudah berhenti kami pun melanjutkan perjalanan ke rumah viny.Sesampainya disana aku di tawari unruk mengeringkan badan sebentar dan meminum segelas teh hangat yang aku tolak.Dengan halus aku menolak dan segera pulang kerumah karena sudah terlalu malam.
Rumahku dan Viny memang tidak terlalu jauh,mungkin cukup 5 menit aku sudah bisa ada di depan rumahnya.
2 Tahun berlalu
Aku dan Viny sudah semakin akrab.Dan pagi itu aku terbangun karena teriakan indah gadis yang satu ini.
”woi pep! Ayo bangun,katanya mau ke danau? Jadi nggak?”.Ternyata dia sudah ada di depan ku saat aku terbangun dari atas kasur.Dasar bidadari!.
”eh iya iya,aku mandi dulu ya”.Aku mencoba mengulur waktu.
“yaudah sana,aku tunggu di bawah ya” Viny turun ke bawah
Hari itu kami berencana untuk pergi ke danau di dekat hutan.Kami menjulukinya “tempat tak terjamah” karena tempat itu masih hijau dan bersih seperti tak pernah disentuh manusia dan hanya kami yang tau sampai saat ini.Hari itu memang libur karena kami sudah lulus dari SMA,jadi selanjutnya adalah bagaimana kami menentukan masa depan kami masing masing.
Aku yang sudah siap langsung turun kebawah.
“lama amat sih,capek nunggu tau” Viny memang tidak suka menuggu
“emang cewek aja yang boleh mandi lama? Udah ayo buruan,nanti keburu siang lagi”
Kami berdua bersepeda untuk ke danau itu.Karena danau itu memang sedikit masuk ke hutan.Selama di perjalanan Viny masih bernyanyi saja,”ah~ yang selalu bercanda,padahal kita selalu saling bicara...” .Aku senyam senyum sendiri sambil membonceng Viny di belakangku dan berdoa dalam hati “ya tuhan ,tolong jangan hilangkan saat indah ini,aku ingin terus mencintainya selamanya,apapun resikonya” .”Eh pep, kenapa bengong? Entar kesambet lho... haha”. Suaranya,tawanya,senyumnya, semua tentangnya membuat hati ini menjadi tentram dan aman tanpa alasan.
Kami sudah sampai di tempat tujuan.Viny langsung berlari ke pinggir danau dan memanggilku untuk kesana.
”ada apa vin?” tanyaku pada viny.
“pep,kamu jangan pergi ya...” katanya dengan menunduk
“kenapa kamu ngomong gitu?” balasku
“aku pengen kita terus seperti ini ya?” jawabnya
“iya,apapun yang terjadi kita akan selalu bersama vin,ke jalan yang benar” aku mengambil bunga matahari yang kuambil tadi untuk viny
“kita harus seperti bunga matahari ini,dia adalah bunga yang paling berterimakasih pada matahari,karena itu dia selalu mengikuti matahari terbit dan terbenam...”
“kita juga harus bersama pada kehidupan ini,kita memang tidak memilih untuk dilahirkan menjadi apa,tapi arah kehidupan ada ditangan kita,tinggal kita menjalani jalan yang kita pilih.” Sambungku
“iya pep,makasih ya...”
Waktu itu hanya kami berdua di disitu.
Berdua...
6 Tahun berlalu
“papa buruan,nanti biar sampe’ jogjanya pagi”
“iya mama viny sayaaang”
“papa,aku bawa mobil mobilanku ya?” kata anak mereka
“iya nggakpapa”
Aku dan Viny sudah berkeluarga sekarang.Kami sekarang tinggal di bogor jawa barat,kota yang menurutku pas dengan hati kami.Dan yang paling penting adalah bagaimana kami mengambil keputusan dan menjalankan keputusan yang kami pilih ini.
Untuk Setia Selamanya...
~End~
0 komentar:
Posting Komentar